Perjalanan Ngoprek AI dan Teknologi
Teknologi makin ke sini makin cepat perkembangannya. Dulu banyak hal terasa ribet dan makan waktu, sekarang bisa diselesaikan hanya dengan beberapa klik. Salah satu yang paling kerasa manfaatnya buat saya adalah kecerdasan buatan (AI).
Awalnya saya hanya coba-coba, penasaran dengan ChatGPT dan Gemini. Tapi lama-lama, malah jadi ketagihan. Ternyata AI bisa jadi teman yang sabar saat saya lagi belajar coding. Kadang saya tanya hal remeh, kadang saya minta solusi yang ribet—dan sering kali justru lahirlah ide-ide baru. Dari sinilah beberapa proyek kecil saya mulai terbentuk.
Projek Pribadi
Blog Akurasiudara
Klik di sini kalau mau lihat. Blog ini awalnya saya buat karena sering kali hasil pencarian di Google hilang begitu saja. Jadi saya pikir, kenapa tidak saya simpan di satu tempat?
Dengan bantuan AI, saya akhirnya bikin blog sederhana pakai Astro dan Bootstrap, lalu database-nya di Supabase. Blog ini masih polos, tapi ke depan rencananya bakal saya tambah fitur dashboard, postingan lengkap, sampai katalog produk.
Catatan Harian
Nah, ini salah satu proyek yang paling personal: catatan-ifan.web.app. Saya bikin pakai HTML, Tailwind CSS, dan JavaScript, lalu datanya saya simpan di Firebase.
Yang bikin seru, saya hubungkan dengan bot Telegram. Jadi tiap kali nulis catatan di bot, otomatis nyangkut ke database dan langsung tampil di web. Rasanya kayak punya jurnal pribadi digital yang bisa saya isi kapan saja.
Album Pernikahan
ifandeviana.pages.dev adalah web dokumentasi pernikahan saya. Dibuat sederhana pakai Astro dan Bulma, lalu saya simpan di Cloudflare Pages.
Walau simpel, buat saya web ini punya nilai emosional. Daripada dicetak fisik, mendingan dibuat menjadi website yang bisa diakses di mana saja.
Projek untuk Sekolah
Selain untuk diri sendiri, saya juga pakai kesempatan ini untuk bikin sesuatu yang bisa dipakai lembaga tempat saya bekerja, yaitu Al-Karomah Islamic School.
Kasir Kantin
Di sekolah, saya bikin aplikasi kasir yang terhubung ke Firebase. Siswa cukup pakai kartu pelajar untuk jajan, tanpa harus bawa uang tunai. Aman buat siswa, praktis buat kantin.
Presensi Guru
Kalau biasanya absensi guru masih ditulis di kertas, sekarang sudah bisa lewat aplikasi. Tinggal klik di HP, data langsung masuk ke Firebase, dan bagian keuangan bisa lihat rekapnya kapan saja. Hemat kertas, lebih rapi, dan tentu saja lebih cepat.
Pembuat SK Otomatis
Kalau bikin SK biasanya ribet, sekarang cukup buka aplikasi sederhana berbasis HTML + Tailwind yang saya hubungkan ke Google Spreadsheet. Tinggal isi data, SK otomatis jadi.
Refleksi
Dari semua pengalaman ini, saya makin yakin kalau AI itu benar-benar membantu. Bukan sekadar hype, tapi nyata bisa mempercepat pekerjaan, mempermudah ide jadi kenyataan, bahkan bikin saya lebih semangat belajar.
Tapi saya juga sadar, AI ini ibarat pisau. Bisa dipakai untuk masak, bisa juga melukai kalau salah penggunaan. Kalau kita terlalu bergantung, bisa-bisa kita sendiri jadi malas berpikir.
Buat saya, kuncinya ada di sini:
Gunakan AI sebagai teman belajar dan alat bantu, bukan sebagai pengganti diri kita.
Dan siapa tahu, dari sekadar iseng ngoprek, suatu hari nanti lahirlah sesuatu yang benar-benar bermanfaat untuk banyak orang.